Masyarakat Ekonomi Asean 2015 merupakan
salah satu bentuk Free Trade Area (FTA) dan berlokasi di kawasan Asia
Tenggara. Masyarakat Ekonomi
Asean yang
dibentuk dengan misi menjadikan perekonomian di Asean menjadi
lebih baik serta mampu bersaing dengan negara-negara yang perekonomiannya lebih
maju dibandingkan dengan kondisi negara Asean saat
ini. Selain itu juga dengan terwujudnya Masyarakat Ekonomi Asean 2015, dapat menjadikan posisi Asean menjadi
lebih strategis di kancah Internasional. Dalam menghadapi realisasi Masyarakat Ekonomi Asean 2015, negara-negara
anggota Asean termasuk
Indonesia harus melakukan upaya guna mempersiapkan diri.
Indonesia harus serius mempersiapkan diri menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean akhir 2015. Apalagi, Indonesia merupakan pasar terbesar dengan potensi penduduk lebih dari 240 juta jiwa dibandingkan dengan negara-negara Asia Tenggara lainnya. Berdasarkan data World Economy Forum (WEF), daya saing Indonesia berada di urutan 55 dunia pada 2008 dan kemudian menjadi peringkat 50 dunia tahun 2012. Sudah saatnya industrialisasi nasional pada umumnya dan khususnya Madura mulai berupaya mempercepat program pembangunan terlebih menyongsong Masyarakat Ekonomi Asean 2015. Tantangan global sudah ada di depan mata, Masyarakat Ekonomi Asean 2015 akan menjadi tantangan sekaligus peluang Indonesia dalam waktu dekat. Disatu sisi, program tersebut bagus untuk meningkatkan daya saing industri, namun disisi lain jika industri tidak siap maka dikhawatirkan akan membuat industri domestik kalah bersaing.
Kesiapan dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean 2015 perlu adanya peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui penguatan pendidikan formal. Sehingga nantinya angkatan kerja di Madura pada khususnya dan angkatan kerja nasional pada umumnya memiliki kualitas yang handal untuk mendukung pengembangan sektor unggulan dimasing-masing sektor. Melibatkan perguruan tinggi dalam melakukan pengembangan diberbagai sektor, baik sektor industri, perikanan, pertanian dan lain-lain guna mendukung daya saing dan peningkatan nilai tambah setiap sektor. Basis pengembangan SDM setidaknya perlu juga mendukung untuk pengembangan sektor industri dan indusrti jasa kreatif yang didukung dengan peran serta aktif perguruan tinggi dan asosiasi tenaga profesi untuk meningkatkan peran calon tenaga kerja dan kesiapan tenaga kerja muda dalam persaingan di pasar ASEAN. Oleh karena itu, Program Studi Teknik Industri Universitas Trunojoyo Madura Bekerjasama dengan Forum Dosen Muda Indonesia (FDMI) menyelenggarakan Seminar Nasional Industrialisasi Madura (SNIRA) Seminar Nasional Multi Disiplin Ilmu Dan Call For Paper 2015 dengan tema ”Peluang, Tantangan Dosen dan Perguruan Tinggi Menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean 2015”.
Terkait dengan hal ini, pemerintah perlu menerapkan sejumlah strategis dan kebijakan yang akan diambil agar Masyarakat Ekonomi Asean 2015 bisa memberikan dampak positif bagi Indonesia pada umumnya. Ini tentu saja sangat relevan dengan kondisi Sumber Daya Manusia Madura pada khususnya dan Nasional pada umumnya yang memerlukan pertumbuhan dan peningkatan kualitas sumber daya manusia serta peningkatan dan pengutana pendidikan formal khususnya perguruan tinggi dalam berperan aktif meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia guna menyongsong masyarakat ekonomi Asean 2015. Seluruh elemen dari berbagai sektor diharapkan sigap menghadapi pemberlakuan ASEAN Economic Community 2015. Bila semua kalangan siap, maka akan menciptakan multiplier effect bagi seluruh bangsa Indonesia.
Oleh karena itu, selain seminar dengan berbagai pembicara yang ahli di bidang pengembangan teknologi dan perguruan tinggi guna mengetahui peran serta lembaga pendidikan formal menghadapi masyarakat ekonomi ASEAN 2015, diselenggarakan pula seminar Call for Paper untuk merangsang diskursus serta aplikasi disiplin keilmuan eksakta pada umumnya. Diharapkan dapat dihimpun berbagai ide, konsep, hasil kajian ataupun best practice yang secara langsung maupun tidak langsung dapat digunakan sebagai acuan pembelajaran dan pembanding menyongsong dilaksanakannya masyarakat ekonomi ASEAN 2015.
Indonesia harus serius mempersiapkan diri menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean akhir 2015. Apalagi, Indonesia merupakan pasar terbesar dengan potensi penduduk lebih dari 240 juta jiwa dibandingkan dengan negara-negara Asia Tenggara lainnya. Berdasarkan data World Economy Forum (WEF), daya saing Indonesia berada di urutan 55 dunia pada 2008 dan kemudian menjadi peringkat 50 dunia tahun 2012. Sudah saatnya industrialisasi nasional pada umumnya dan khususnya Madura mulai berupaya mempercepat program pembangunan terlebih menyongsong Masyarakat Ekonomi Asean 2015. Tantangan global sudah ada di depan mata, Masyarakat Ekonomi Asean 2015 akan menjadi tantangan sekaligus peluang Indonesia dalam waktu dekat. Disatu sisi, program tersebut bagus untuk meningkatkan daya saing industri, namun disisi lain jika industri tidak siap maka dikhawatirkan akan membuat industri domestik kalah bersaing.
Kesiapan dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean 2015 perlu adanya peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui penguatan pendidikan formal. Sehingga nantinya angkatan kerja di Madura pada khususnya dan angkatan kerja nasional pada umumnya memiliki kualitas yang handal untuk mendukung pengembangan sektor unggulan dimasing-masing sektor. Melibatkan perguruan tinggi dalam melakukan pengembangan diberbagai sektor, baik sektor industri, perikanan, pertanian dan lain-lain guna mendukung daya saing dan peningkatan nilai tambah setiap sektor. Basis pengembangan SDM setidaknya perlu juga mendukung untuk pengembangan sektor industri dan indusrti jasa kreatif yang didukung dengan peran serta aktif perguruan tinggi dan asosiasi tenaga profesi untuk meningkatkan peran calon tenaga kerja dan kesiapan tenaga kerja muda dalam persaingan di pasar ASEAN. Oleh karena itu, Program Studi Teknik Industri Universitas Trunojoyo Madura Bekerjasama dengan Forum Dosen Muda Indonesia (FDMI) menyelenggarakan Seminar Nasional Industrialisasi Madura (SNIRA) Seminar Nasional Multi Disiplin Ilmu Dan Call For Paper 2015 dengan tema ”Peluang, Tantangan Dosen dan Perguruan Tinggi Menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean 2015”.
Terkait dengan hal ini, pemerintah perlu menerapkan sejumlah strategis dan kebijakan yang akan diambil agar Masyarakat Ekonomi Asean 2015 bisa memberikan dampak positif bagi Indonesia pada umumnya. Ini tentu saja sangat relevan dengan kondisi Sumber Daya Manusia Madura pada khususnya dan Nasional pada umumnya yang memerlukan pertumbuhan dan peningkatan kualitas sumber daya manusia serta peningkatan dan pengutana pendidikan formal khususnya perguruan tinggi dalam berperan aktif meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia guna menyongsong masyarakat ekonomi Asean 2015. Seluruh elemen dari berbagai sektor diharapkan sigap menghadapi pemberlakuan ASEAN Economic Community 2015. Bila semua kalangan siap, maka akan menciptakan multiplier effect bagi seluruh bangsa Indonesia.
Oleh karena itu, selain seminar dengan berbagai pembicara yang ahli di bidang pengembangan teknologi dan perguruan tinggi guna mengetahui peran serta lembaga pendidikan formal menghadapi masyarakat ekonomi ASEAN 2015, diselenggarakan pula seminar Call for Paper untuk merangsang diskursus serta aplikasi disiplin keilmuan eksakta pada umumnya. Diharapkan dapat dihimpun berbagai ide, konsep, hasil kajian ataupun best practice yang secara langsung maupun tidak langsung dapat digunakan sebagai acuan pembelajaran dan pembanding menyongsong dilaksanakannya masyarakat ekonomi ASEAN 2015.